
JAKARTA, 1kata.com – Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan menegaskan, dirinya tidak pernah menuduh Muhammadiyah sebagai teroris terkait kasus tewasnya terduga teroris Siyono (34).
“Saya mengatakan, “siapa pun juga yang membela teroris ialah proteroris”. Itu adalah (jawaban) dari salah satu pertanyaan dari rekan Anda, wartawan RTV, yang menanyakan itu,” kata Anton di Mabes Polri, Kamis (7/4/2016).
Pertanyaan wartawan tersebut, Anton menirukan, “Pak selama ini yang aktif membela Siyono, yaitu aktivis Muhammadiyah, dengan demikian Muhamadiyah proteroris?” Ini rekamannya juga ada.”
Lalu dijawab Anton,”Yang membela teroris adalah proteroris. Saya tidak pernah menuduh Muhamadiyah proteroris. Ini hak jawab saya. Apalagi, saya tahu Muhammadiyah kumpulan besar umat Islam bersama NU mendirikan negara Republik Indonesia.”
Untuk itu, Anton meminta agar pernyataannya itu dirilis dan diluruskan karena saat ini Indonesia memerangi teroris. Provokasi teroris disebutnya sangat luar biasa.
“Saya sudah menemukan ada cerita-cerita yang ingin menunggangi Muhammadiyah dan ada upaya-upaya ingin mengadu domba antara Polri, khususnya Densus, dengan Muhammadiyah,” sambungnya.
Anton lalu menunjukan selebaran yang isinya adalah ajakan pada seluruh warga Indonesia yang kediamannya digerebek, atau tetangga dan kerabatnya ditangkap oleh Densus, untuk segera menghubungi majelis hukum HAM PP Muhammadiyah.
“Ini sudah kita konfirmasi ke Muhammadiyah, (mereka) tidak pernah membuat (selebaran). Ini artinya jelas provokasi dari golongan-golongan radikal yang mengatasnamakan agama,” katanya.
Sumber: CR-01 | editor: m.hasyim