
BANDUNG, 1kata.com – Forum Warga Kota Bandung menolak perusuh yang masuk dalam aksi demo para mahasiswa. Karena aksi dari perusuh tersebut menimbulkan kerugian dan mengganggu ketentraman masyarakat serta merusak fasilitas umum.
“Kami dari berbagai elemen warga di Kota Bandung, merasa prihatin dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini,” kata Koordinator Forum Warga Kota Bandung, Budi Hermansyah kepada wartawan di Kawasan Burangrang, Kota Bandung, Rabu (2/10/2019).
Ia menambahkan, demo yang sebelumnya berlangsung damai, kondusif, jelas tuntutanya dan sesuai dengan prosedur. Namun akhir-akhir ini berubah menjadi anarkis dan rusuh, serta tidak jelas apa tuntutanya.
Menurutnya, aksi mahasiswa yang berlangsung hampir setiap hari telah berdampak kepada aktivitas warga Kota Bandung. Selain mengganggu perekonomian, juga menimbulkan kemacetan dan lain sebagainya.
“Kami menolak setiap perusuh dan merasa terganggu dengan aksi yang hampir setiap hari terjadi unjuk rasa. Selain mengganggu, juga merusak fasilitas publik dan kegiatan ekonomi warga,” katanya.
Jika aksi rusuh unjuk rasa mahasiswa terus berlanjut, lanjutnya, pihak berharap aparat berwenang dapat menyelesaikan persoalan tersebut. Namun jika tidak ada titik temu, maka pihaknya pun akan melakukan inisiatif karena merasa terganggu.
“Tentu ada reaksi jika terus berlanjut, karena bagaimana pun mengganggu aktivitas dan fasilitas umum, termasuk trabsportasi. Tapi kami masih percaya pihak berwenang dapat menyelesaikan persoalan ini,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Forum Orang Tua Siswa (Fortusis), Dwi Subawanto, menilai aksi unjukrasa mahasiswa akhir-akhir ini, cenderung mengarah ke aksi anarki. Pihaknya menyayangkan belum maksimalnya upaya pemerintah daerah maupun stakeholder, untuk memberikan warning agar pelajar tidak ikut berunjukrasa.
“Ketika sudah mau selesai, ada gerombolan baru masuk yang membuat kerusuhan. Apakah itu mahasiswa atau pakai seragam siswa. Ini yang jadi perhatian kita karena selalu begitu,” ucapnya.
Perwakilan Forum Kerja Sama DKM, Saeful menuturkan gejolak aksi yang terjadi sekarang jauh dari Ahlaktul Karimah. Sehingga jauh dari karakter masyarakat Kota Bandung yang memiliki kearifan lokal, seperti santun, tidak mengenal kekerasan, tidak anarkis dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Bandung, mari kita sama sama bersabar dan menurunkan emosi. Kita mengingatkan kepada masyarakat bahwa hal itu bukan cerminan daripada orang-orang yang beragama. Bukan ciri orang Bandung yang cinta damai,” ujarnya.
Sumber: CR-09
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa