JAKARTA, 1kata.com – Kesuksesan PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul tbk berhasil bertahan hingga memasuki usia ke 73 tahun, berkat ketekunan, inovasi, dan penerapan akan saintifikasi yang kuat.
Seperti diungkapkan Direktur Sido Muncul, Dr. (HC) Irwan Hidayat, saat perayaan Ulang Tahun Sido Muncul ke 73, di Jakarta, Sabtu (16/11/2024), perjalanan selama 73 tahun ini bukan yang mudah, penuh dengan gelombang, kesulitan, tapi saya mensyukuri bisa merayakan hari jadi ke-73.
Irwan Hidayat mengungkapkan, kesuksesan Sido Muncul bukan sekadar hasil dari teori atau sains belaka, tetapi kombinasi unik antara hati, akal, dan aturan.
Pada tahun-tahun awal, lanjutnya, Sido Muncul menghadapi dilema antara mempertahankan metode tradisional atau mengikuti langkah-langkah modern.
Irwan menceritakan bagaimana perusahaanya terinspirasi oleh pabrik farmasi dan dunia kedokteran yang selalu menekankan pentingnya uji klinis yang rasional, aman, serta jujur.
Baca juga:
Diakuinya, hal ini mengubah pandangan Irwan tentang bagaimana seharusnya industri jamu dikelola. Di satu sisi, dirinya ingin meniru pabriik farmasi, namun di sisi lain, dirinya tetap ingin mempertahankan esensi jamu sebagai pengobatan tradisional.
Dengan semangat tersebut, Sido Muncul pun mulai menata ulang proses produksi agar sesuai dengan standar farmasi tanpa melupakan akar tradisionalnya.
Uji Klinis
Sido Muncul melakukan lompatan besar pada dekade 1990-an, dengan mengadopsi uji klinis untuk produk andalannya, Tolak Angin. Ini sebuah langkah yang berisiko. Karena jika hasi uji klinis pada produk herbal masih dianggap langka. Apalagi, saat itu banyak kalangan dokter yang menolak uji klinis.
Namun akhirnya Sido Muncul melakukan uji toksisitas terhadap Tolak Angin untuk mendeteksi efek toksik atau racun dari suatu zat pada sistem biologi atau produk Tolak Angin.
“Jadi kami akhirnya memutuskan untuk melakukan uji toksisitas demi kepentingan dan keselamatan konsumen. Seandainya Tolak Angin terbukti toksik, kami akan melakukan reformulasi,” kata Irwan.
Baca juga:
Keputusan Irwan Hidayat untuk melakukan uji toksisitas sangat tepat. Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa Tolak Angin terbukti aman diminum selama 101 bulan secara terus menerus.
Hasil uji hispatologi juga menunjukkan tidak ada kerusakan organ hati, ginjal, lambung, usus, paru, limpa, jantung, uterus, dan testis. Selain itu, hasil uji laboratorium klinik tidak menunjukkan adanya gangguan pada hematologi, kadar gula, SGPT, kreatinin, NA, K, Cl, dan total protein.
Setelah lolos uji toksisitas, Sidomuncul kemudian melanjutkan rencana melakukan uji farmakologi. Persoalan yang timbul saat itu, tidak ada istilah masuk angın di dunia kedokteran.
“Kami bersyukur, setelah hampir satu tahun, uji farmakologi membuktikan Tolak Angin dapat meningkatkan T white blood cell secara signifikan,” kata Irwan Hidayat.
Mencari Tagline
Setelah Tolak Angin menjadi sebuah produk yang lulus uji toksisitas dan farmakologi, Irwan dan tim kemudian mulai berpikir soal promosi. Pergulatan tak jauh dari mencari tagline yang tepat, guna mendorong brand Tolak Angin lebih hidup dan dikenal luas.
Baca juga:
Dari sekian banyak ide, Irwan Hidayat kemudian memilih memilih tagline “Orang pintar minum Tolak Angin”. Pemilihan tagline tersebut didasari pada sebuah keyakinan bahwa semua orang pintar pada jalan hidup masing-masing.
“Menurut saya, ketika sakit orang harus pintar dalam memilih produk. Ide tagline ini terinspirasi dari cerita ketika anak-anak saya sekolah di Amerika,” katanya.
Ia menambahkan, di sana ada juara nyanyi, juara pidato, juara olah raga dan lain sebagainya. Artinya ada apresiasi pada keahlian masing-masing. Saya pun semakin yakin dengan tagline Orang Pintar Minum Tolak Angin.
Dari ide ini, pencarian sosok untuk endorse iklanpun dilakukan. Mulai dari kalangan artis, akademisi, olahragawan, tokoh masyarakat hingga ke tokoh bisnis dan bahkan jurnalis.
Sidomuncul juga memproduksi iklan yang menjelaskan, bahwa Tolak Angin adalah produk herbal yang diproduksi di pabrik farmasi jamu, lolos uji toksisitas sehingga aman diminum jangka panjang dan uji famkologinya dapat meningkatkan Cell T.
Pennulis: ithe
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa