Kementerian Kebudayaan Beri Anugerah Kebudayaan Indonesia kepada Perpustakaan Bung Karno

JAKARTA, 1kata.com – Perpustakaan Bung Karno meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahun 2025 Kategori Museum. Lembaga perpustakaan mendapatkan anugerah dibidang museum, kok bisa?

Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon kepada Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Nurny Syam pada Selasa (21/10/2025) di Plaza Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Usai menyerahkan piagam dan trofi, Fadli Zon menyampaikan bahwa tim juri menilai dengan ketat. Mempertimbangkan soal bagaimana jumlah koleksinya, pengelolaannya, dan output layanannya.

“Museum adalah etalase kebudayaan, dan kita harus memegang pesan dari Bung Karno bahwa kita harus Berkepribadian dalam Budaya,” ungkap Fadli Zon

“Dalam anugerah kategori museum ini kami memberikan apresiasi khusus untuk museum tokoh bangsa, Museum Bung Karno di Blitar, Museum Rumah Lahir Bung Hatta di Bukittinggi, Museum R.A. Kartini di Rembang dan Museum A.H. Nasution di Jakarta.”

Sementara itu Nurny Syam semakin termotivasi untuk meningkatkan layanan Perpustakaan Bung Karno setelah mendapatkan anugerah tersebut.

“Pak Fadli Zon berpesan kepada kami bahwa koleksinya harus diperkaya dan penyajiannya dipercantik. Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan agar pemikiran Bung Karno semakin populer di masyarakat.”

September lalu, Menteri Fadli Zon berkunjung ke Perpustakaan Bung Karno, dan mengakui bahwa baru kali ini beliau mendapatkan pengalaman menarik dalam satu destinasi. Makam, Museum, dan Perpustakaan dalam satu komplek.

Perpustakaan Bung Karno sejak tahun 2004 telah menjalankan fungsi GLAM (Galery, Library, Archive, Museum). Penyatuan empat fungsi dalam satu tempat. Karena lembaga ini merupakan unit pelaksana teknis dari Perpustakaan Nasional RI, maka fungsi museum tersebut memiliki istilah Memorabilia Bung Karno, yang sering disebut masyarakat sebagai Museum Bung Karno.

Istilah Memorabilia Bung Karno pun mulai digunakan pada tahun 2016 mengikuti saran dari pakar perpustakaan Sulistyo Basuki. Setahun Perpustakaan Bung Karno berdiri, ruang yang berisi layanan koleksi lukisan, foto, dan benda terkait Bung Karno itu bernama Museum Persada Bung Karno.

Kemudian tahun 2005 hingga 2013 disebut sebagai layanan Koleksi Non Buku sesuai dengan pedoman perpustakaan. Periode 2014-2015 berubah menjadi Galeri Bung Karno. Jok

Penulis: ithe
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below