
JAKARTA, 1kata.com – Program safari literasi Duta Baca Masuk Sekolah (DBMS) di tahun ini sudah mencapai babak akhir. Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga dipilih menjadi lokasi penutup.
Duta Baca Indonesia Gol A Gong kembali menekankan pentingnya kebiasaan membaca meski diterpa godaan konten digital.
“Budaya baca harus dijadikan gaya hidup,” ujar Gong di hadapan 500 siswa SMP Negeri 2 Salatiga, Kamis, (2/10/2025).
Membaca dan menulis bukan hanya sekedar aktivitas akademik, melainkan bekal membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan siap untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Kemampuan kritis sangat diperlukan untuk menjawab tantangan di era digital. Daya pikir masyarakat perlu didorong agar mempunyai kemampuan memahami, berpikir logis hingga pandai mengambil keputusan bijak ditengah derasnya arus informasi.
“Setiap dari kita harus mulai membiasakan diri memahami konteks yang dibaca. Tidak hanya teks,” ungkap Pustakawan Utama Perpusnas Yuliatry Bunga.
Konsistensi membudayakan membaca inilah yang tengah digalakkan di SMP Negeri 2 Salatiga. Pihak sekolah mengaku kini tengah konsisten membudayakan membaca selama 30 menit tiap hari Jumat. Bahkan, hasilnya pun dirasakan positif.
“Nilai rapor literasi numerasi meningkat, penguasaan kelas lebih hidup. Daya analisis siswa pun berkembang sehingga minat baca semakin bertumbuh,” ucap Mudjiati.
Maraknya konten media sosial yang berseliweran di perangkat komunikasi, mayoritas yang nampak belum teruji kebenarannya. Maka itu, penting bagi kita memiliki kemampuan memahami, menyaring, dan menggunakan informasi secara bijak.
Pada hari sebelumnya, safari literasi Duta Baca Masuk Sekolah menyasar SMP Widya Utara di daerah Ungaran. Sama seperti di Salatiga, disini Gol A Gong memberikan pelatihan menulis cerpen.
Para siswa diajak berimajinasi, menciptakan tokoh, bagaimana membangun konflik hingga meramu plot twist dalam cerita.
Program DBMS merupakan bukti keberhasilan kolaborasi antara Duta Baca Indonesia, Perpusnas, Dinas Perpustakaan Daerah dan lembaga pendidikan.
Sepanjang tahun 2025, program DBMS telah menjangkau 16 sekolah kelas menengah di kabupaten/kota. Setiap sekolah yang didatangi berhasil mengikutsertakan sedikitnya 500 siswa dan 70 siswa yang mengikuti kelas pelatihan menulis cerpen.
Penulis: ithe
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa