Perusahaan Tommy Soeharto Gandeng Dubai Bangun Rumah Murah

JAKARTA, 1kata.com – Perusahaan milik Tommy Soeharto, PT Berkarya Makmur Sejahtera menggandeng Perusahaan real estate asal Dubai, Uni Emirat Arab, Bin Zayed Group guna membangun rumah murah di Indonesia. Bin Zayed Group berkomitmen untuk menggelontorkan investasi sebesar US$3-5 miliar atau setara Rp42,41-Rp70,69 triliun (mengacu kurs Rp14.139 per dolar AS) dalam kerja sama tersebut.

Komisaris Utama Berkarya Makmur Sejahtera Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto menjelaskan dengan jumlah investasi tersebut maka keduanya bisa membangun 500-1 juta unit rumah murah. Pembangunan rumah murah tersebut tidak hanya dilakukan di wilayah Jabodetabek, tapi seluruh kota-kota di Indonesia.

“Tentunya tidak langsung 500 ribu secara bersamaan. Karena nanti dilihat yang feasible (layak) dimana saja,” kataya, Kamis (11/4/2019).

Ia menuturkan sebagai proyek percontohan, Bin Zayed Group akan ikut serta membangun 4.000 rumah murah. Pembangunan akan dilakukan dalam bentuk rumah tapak (landed house) di kawasan Sentul, Bogor.

Lihat juga: PNS Bergaji Rp8 Juta Nanti Bisa Nikmati Subsidi Rumah Murah

Tommy meyakini kerja sama ini bisa membantu pemerintah untuk mewujudkan program satu juta rumah.

“Dengan proyek tersebut kiranya akan jadi cikal bakal mencapai 1 juta rumah sederhana unit per tahun,” tuturnya.

Pada tahap awal, keduanya akan bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang memiliki spesifikasi pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun, Tommy tak menutup kemungkinan akan menggandeng perbankan lain.

“Dari mereka menginginkan dalam dollar AS sehingga perlu ada hedging, berapa 15-20 tahun tidak jadi masalah,” katanya.

Tommy bilang proyek rumah murah menghadapi tantangan dari harga tanah yang relatif tinggi. Untuk itu, Tommy bilang pihaknya akan melakukan studi pada beberapa wilayah yang memungkinkan dibangun rumah murah, baik dari sisi harga lahan, akses transportasi, dan sebagainya. Dalam hal ini, rumah murah akan dijual sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Patokannya itu harga tanah tidak boleh lebih dari Rp50 ribu per meter. Kalau harga lebih dari Rp50 ribu per meter itu yang sulit untuk matching (sesuai) dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah,” katanya.

Selain di bidang perumahan, ia menuturkan Bin Zayed Group juga membuka peluang kerja sama dalam proyek energi terbarukan. Beberapa proyek yang tengah dijajaki, katanya, meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau geothermal power plant, solar panel, turbin angin, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Investasi pada bidang energi terbarukan itu, telah masuk dalam komitmen investasi sebesar US$3-5 miliar di atas. Namun, mereka belum menentukan porsinya.

“Tidak menutup kemungkinan itu bisa ditambah jumlahnya, karena mereka siap untuk mengalokasikan dana yang lebih besar,” katanya.

Kedua pihak telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Dalam tiga bulan ke depan, keduanya akan mendetailkan rencana proyek.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below