
YOGYAKARTA, 1kata.com – Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Yogyakarta meminta masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan persiapan dan langkah antisipatif menghadapi potensi ancaman yang disebabkan hujan ekstrem yang diprakirakan bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Meski terjadi cuaca panas di wilayah DIY yang diprediksi akan berlangsung hingga tiga hari ke depan namun setelah akan terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang,” kata Agus Riyanto usai Rakor Komprehensif dengan Pemkab Bantul di Yogyakarta, Rabu (22/1/2020).
Karenanya disarankan untuk melakukan pemangkasan pohon atau ranting-ranting yang sudah rapuh dan antisipasi tumbang.
“Pohon yang kelihatan rapuh harus dipangkas, saluran air yang mampet diperbaiki, diperdalam dan dibersihkan sebagai antisipasi banjir,” katanya.
Agus menambahkan, puncak musim hujan untuk wilayah DIY yang meliputi empat kabupaten yaitu Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul serta Kota Yogyakarta tersebut ada di akhir Januari pada dasarian ketiga.
“Atau kurang lebih dari tanggal 21 sampai 31 Januari hingga awal Februari. Sehingga kita waspadai saat itu menjadi puncak musim hujan di DIY. Intensitas hujan saat puncaknya bisa di atas 100 milimeter, ketika di atas 100 milimeter sebagai hujan ekstrem,” katanya.
Agus juga mengatakan, perlunya mewaspadai pergantian cuaca dari awalnya panas kemudian secara tiba-tiba menjadi mendung dalam beberapa hari ke depan, karena akan berpotensi terjadi angin kencang.
Sumber: CR-09
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa