Dijual Jadi PSK, Cewek Ini Harus Layani 70 Pria Baru Terima Gaji

JAKARTA, 1kata.com – Bejat memang pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ini, dia baru akan membayar perempuan yang disekapnya setelah mereka melayani 70 orang pria hidung belang.

Bayarannya pun sangat kecil, hanya Rp3,5 juta setelah melayani 70 pria hidung belang. Padahal, pelaku mematok tarif Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta untuk sekali transaksi seks.

“Jadi kita bisa hitung, korban hanya mendapatkan sekitar Rp50 ribu untuk sekali dia melayani tamu, sisanya semua diambil pelaku,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Sebelumnya, jajaran Polsek Kebayoran Baru menangkap empat pelaku yang terlibat dalam kasus TPPO. Keempat pelaku itu pria berinisial RA alias A, MRC alias B, MR alias M, dan R.

Mereka menjual dua remaja perempuan muda yakni berinisial AMD (17) dan MAL (19).

“Itu terjadi pada 3 Januari 2025, TKP-nya di salah satu hotel di Jalan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” ujarnya.

Baca juga:

Pada awalnya, korban AMD dan MAL ditawari pekerjaan oleh seorang temannya. Kedua korban lalu bertemu dengan muncikari berinisial R alias Tobak yang saat ini masih diburu polisi.

Dalam pertemuan itu, korban dijelaskan bahwa dirinya harus melayani 70 pria hidung belang jika ingin mendapatkan gaji. Namun, bila jumlah pelanggannya tidak mencapai 70 orang, maka korban tak akan mendapat gaji.

“Tidak terbatas waktu sebulan atau dua bulan, sehari atau dua hari, yang jelas per 70 orang dibayar Rp3,5 juta. Kalau belum 70, belum dibayar,” kata Nunu.

Kini keempat tersangka sudah ditahan di Rutan Polsek Metro Kebayoran Baru.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 2 dan atau Pasal 12 UU RI Nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Penulis: CR-11
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below