BOGOR, 1kata.com – Diperlukan langkah-langkah penguatan kelembagaan untuk pencapaian program pengurangan angka kemiskinan.
“Angka kemiskinan di Jawa Barat secara perlahan terus turun dari tahun ke tahun,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, pada rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) wilayah I di Kota Bogor, Rabu (30/8/2017).
Dari data yang ada, tambahnya, angka kemiskinan Jawa Barat mengalami penurunan 0,7 persen. Tahun sebelumnya mencapai angka 9,57 persen turun menjadi 8,77 persen di tahun ini.
“Meski begitu penurunan 0,7 persen tersebut belum sesuai dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni sebesar 1 persen per tahun,” katanya.
Menurut dia, adanya kesenjangan sebesar 0,3 persen dari target 1 persen per tahun pada pengurangan angka kemiskinan sudah bisa terevaluasi dengan baik.
Saat ini Pemprov Jawa Barat sudah memiliki data by name by address yang terkelola di Balai Pengembangan Pembangunan Potensi Daerah.
Dengan adanya pengelolaan data tersebut, sehingga angka kemiskinan tidak lagi ada yang fiktif, tetapi terukur dan menyentuh langsung ke masyarakat. Sebelumnya, dari data yang dihasilkan, ada keluarga miskin yang belum tersentuh oleh program pengentasan kemiskinan.
“Tapi, ada juga keluarga yang belum satu pun tersentuh oleh program pemerintah,” katanya.
Ketidakadilan tersebut, lanjutnya, menunjukkan pemerintah belum serius mengurus rakyat miskin. Sesuai dengan tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah untuk masyarakat yang tidak mampu. Bukan untuk membuat yang kaya makin kaya.
Sumber: CR-07
Editor: m.hasyim