JAKARTA, 1kata.com – Populasi skuter bongsor kelas 150 cc kian meningkat di Indonesia dalam dua tahun terakhir.
Meningkatnya populasi motor itu juga dibarengi pergeseran segmen pembeli yang awalnya hanya dari kelas menengah atas, kini meluas ke segmen menengah bawah.
Senior GM Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Hendri Wijaya, menjelaskan bahwa skuter bongsor Yamaha NMax awalnya menyasar kelompok konsumen menengah atas, atau yang sudah memiliki mobil namun membutuhkan motor sebagai transportasi alternatif.
Namun sejak diluncurkan pada 2015, NMax yang telah terjual sekira 560 ribu unit di Indonesia dan 140 ribu unit di pasar ekspor itu, ternyata juga menarik minat konsumen di segmen pembeli pertama, hingga kalangan menengah ke bawah.
“Ini sudah luas banget segmennya. Awal-awal kami setting untuk menengah ke atas. Namun setelah menyebar, sekarang Anda lihat ibu-ibu pakai skuter begini, ojek online juga pakai NMax,” kata Hendri seusai memperkenalkan Yamaha NMax model 2018 di Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Banyak juga dari pembeli motor pertama, terutama di level anak muda,” katanya kemudian menambahkan bahwa pengguna mobil juga banyak yang memakai skuter bongsor untuk menjaga gengsi.
“Pemakai mobil kalau pakai motor yang kecil kan gengsi. Makanya banyak memilih yang lebih besar supaya mobilitas berjalan tapi kenyamanan dan gengsi juga terjaga,” katanya.
“Jadi saya susah kalau menyebutkan segmennya saat ini. Segmen menengah dan menengah ke bawah sudah memakai ini,” jelas Hendri.
Di sisi lain, ia menjelaskan faktor harga tetap menjadi pertimbangan konsumen saat membeli kendaraan, apalagi dengan rentang harga Rp26-30 juta. Ia mengatakan populasi Yamaha NMax didominasi tipe non-ABS dengan harga yang lebih terjangkau.
“Tentu harga menjadi pertimbangan konsumen, selain faktor merek, komunitas, emosional dan lainnya,” katanya.
Sumber: CR-03 | editor: m.hasyim