Cabai Penghambat Penyebaran Virus HIV/AIDS

JAKARTA, 1kata.com – Semua kalangan masyarakat pasti mengenal cabai. Buahnya kecil memanjang yang berwarna hijau, kuning dan merah. Memiliki rasa pedas. Sebutan untuk cabai ini juga banyak, karena ada yang menyebutnya lombok, cili, cabe dan masih banyak lagi.

Cabai (capsicum spp) termasuk dalam keluarga terung-terungan (solanaciae). Sayuran yang berasal dari mozambik ini sangat banyak jenisnya di pasaran. Kita dapat menemukan berbagai macam cabe ant cabe manis (paparika), cabe merah besar.

Ada juga cabe keriting, cabe rawit, dengan beragam jenis cabe ada yg di konsumsi atau hanya sebagai hiasan. Di indonesia kita mengenal cabei pedas yang di sebut cabai rawit, cabai merah dan cabai keriting.

Sebagian besar masakan khas Indonesia menggunakan cabai sebagai rempah, maka cabai sering digunakan untuk menu harian kita. Cabai tergolong sayuran buah, namun bagi sebagian masyarakat Asia, cabai digunakan sebagai bumbu dapur.

Di lihat dari jenis-jenis cabai maka ada banyak manfaat yang terkandung di dalamnya.
Karena cabaii kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin C. Dengan vitamin ini, cabai mampu menghangatkan dan mendinginkan tubuh, melancarkan peredaran darah, menurunlan kadar gula darah, kaya anti oksidan dan mampu menghambat penyebaran virus penyebab AIDS.

Namun cabai juga memiliki efek negatif, yaitu kemampuannya sebagai pengencer darah yang cukup efektif. Dengan kemampuan ini, mengkonsumsi cabaii terlalu banyak dapat menyebabkan kontra indikasi dengan beberapa jenis obat seperti aspirin dan wafanin.

Sumber: CR-02 || editor: m. hasyim

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below