
JAKARTA, 1kata.com – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming mengusulkan agar operasional anak dan cucu usaha BUMN yang menggurita ditawarkan ke pihak swasta.
“Maka kita usul, tawarkan saja ke swasta. Di tender ke swasta,” ujar Maming, dalam keterangannya Senin (16/12/2018) di Jakarta.
Ia mengatakan, rantai pasok (supply chain) BUMN saat ini dimonopoli oleh anak dan cucu usaha BUMN itu sendiri saat ini.
Satu BUMN bisa memiliki puluhan bahkan ratusan anak dan cucu. “Mungkin jumlah mereka saat ini hampir seribuan,” ujar dia.
Akibat monopoli dari hulu ke hilir ini, rantai pasok BUMN tidak efisien dan menjadi ajang pemborosan baru. Sebab proses pengadaan di BUMN menjadi sangat panjang.
“Memang akhirnya, pengadaan itu diserahkan ke swasta. Tapi panjang. Sebab melalui anak dan cucu-cucu usahanya. Kenapa tidak langsung mother company-nya saja yang langsung tender ke swasta,” ucap dia.
Maming mengatakan dengan ditawarkan ke swasta, terjadi persaingan yang ketat dipihak vendor atau calon supplier. Dengan demikian, BUMN akan mendapatkan harga yang kompetitif dan kualitas barang dan jasa yang bagus pula.
“Kita lihat di BUMN itu pemasoknya hampir tidak ada persaingan, ada penunjukan langsung karena anak dan cucu usaha atau tiba-tiba ada aturan anak usaha diminta bermitra dengan swasta. Padahal swasta bisa bersaing secara sehat memasok ke BUMN. Ruang-ruang ini tidak cukup sehat tercipta di BUMN,” ucap Maming.
Sumber: CR-02
Editor: m.hasyim
Foto: istimewa